Menikmati Nikmat menjadi Berkah


Menikmati Nikmat menjadi Berkah


Sohib remaja, agar nikmat terasa lebih nikmat, kita perlu kiat-kiat yang cerdas dan tepat, agar selamat dunia akhirat. Salah satu kiat tepat untuk menghadirkan berkah, simak kiat-kiat berikut ini.. Jreng-jreng..

1. Kerja ikhlas

Sobat, nikmati hari-harimu dengan hati yang ikhlas, hati yang bersih dan suci kayak kapas putih tanpa noda sama sekali. Masa-masa emas di usia remajamu kan ibarat gelas putih bersih yang benar-benar cling. Maka biar oke banget, ayo isi gelas hati dengan air wangi berupa prestasi.
Kerja ikhlas adalah kerja prima yang dibingkai iman yang sempurna, untuk mencapai keridhaan Allah yang utama tak peduli apapun yang menimpa, karenanya berimanlah lalu ikhlaskan diri untuk istiqomah di jalan-Nya,
Kerja ikhlas berarti apa yang dilakukan dan dinikmati punya tujuan yang jelas dan pasti, bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Ikhlas itu salah satu indikasinya, kamu tetap bersemangat, berprestasi tak pernah henti, baik dipuji atau dicaci maki. Why? Sebab kamu kan yakin, bahwa kamu mesti jadi dirimu sendiri. Miliki tujuan yang jelas lalu capailah suksesmu. Be yourself, get smart to success. Yes  guys. 

2. Kerja tuntas

Sobat, jangan lupa nikmati hidup dengan tuntas,tas,tas,tassss... Maksudnya lakukan pekerjaan apa saja secara profesional tanpa menyisakan ganjalan sedikitpun, termasuk pada hal-hal yang kecil, seperti yang diajarkan Nabi agar kita efektif, misal dalam makan kamu mesti efektif dan tuntas. Karena makan dengan tuntas, bersih itu akan membahagiakan diri [karena habis] dan akan menyenangkan si pencuci piring, plus kata Nabi bakal dapat berkah. Rasulullah SAW bersabda, "Bersihkanlah sisa-sisa makanan yang ada di piring, karena kamu tidak tahu dimanakah di antara butir-butir makanan itu yang mengandung berkah".(H.R. Muslim)
Dari sepiring nasi yang kita makan, mungkin hanya beberapa butir nasi saja yang mengandung berkah, mengandung energi spiritual bagi kamu, sehingga kita tidak boleh menyisakan makanan yang ada di piring kita, tetapi harus menghabiskan dan membersihkannya, Ayo makan! Lha makanannya mana ... ?

3. Kerja cerdas

Kita harus mampu mengambil manfaat pada setiap hal, Ada sebuah kisah menarik di sebuah pabrik Tahu. Seorang pengusaha pabrik Tahu yang cerdas ternyata mampu memanfaatkan seluruh komponennya untuk mengambil berkahnya. Tahunya sudah pasti, Ampasnya bisa dijadikan pakan ternak sapi hingga gemuk. Uap limbah tahu dikelola dengan baik menjadi bahan bakar biokimia. Kuah tahu pun bisa dibikin nata de soya [minuman segar dari sari tahu].
Begitulah orang yang cerdas mampu meraup berkah sampai hal yang sekecil-kecilnya, karena itulah, agar nikmat menjadi berkah, ambillah manfaat setiap hal sampai pada hal-hal yang kecil.
Kendati jumlahnya sangat sedikit namun berkah ini berpengaruh luar biasa. Ada sebuah analogi bahwa berkah itu ibarat mineral dalam sebotol air minum.
Kandungan mineral dalam sebotol air minum itu sangat sedikit, tetapi pengaruh dan manfaatnya luar biasa bagi tubuh kita.
Sepiring nasi tidak semuanya mengandung berkah, hanya pada beberapa butir nasi saja. Butiran berkah inilah energi kebaikan untuk menunaikan shalat, puasa, dan kewajiban agama dan dunia lainnya. Bila makanan itu tidak berkah, betapapun banyaknya maka akan bikin loyo dalam kebaikan, lebih giat dalam maksiat, atau terlelap tidur tanpa manfaat.

4. Kerja keras

Kita kadang nggak bisa merasakan nikmat sesuatu karena kita nggak serius menikmati dan menghikmainya. Waktu muda yang begitu nikmat menjadi sesat karena kita salah alamat, bergaul dengan orang yang tak tepat, banyak acara tapi tak punya manfaat, akibatnya rasa kecewalah yang didapat.
Kitapun tak bisa merasa nikmat, kalo kita gak ada minat sama aktifitas yang kita lakukan, nggak ngeh gitu. Rasanya cuma hambar dan gersang saja, tanpa ada ekspresi dan penjiwaan sama sekali.
Maka, mulai sekarang temukanlah bakat dan minatmu dengan pasti, lalu bersungguh-sungguhlah untuk meraih prestasimu. Ungkapan hikmah dalam bahasa Arab mengatakan "man jadda wa jadda" yang dalam bahasa Jawanya berbunyi "sopo temen bakal tinemu", yakni siapa pun yang bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkannya.
Berkah nikmat itu sangat langka dan memiliki pengaruh besar. Tanpa kesungguhan tak akan mendapatkannya, betapapun besar limpahan nikmat dan anugerah kekayaan dari Allah. Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allah memberkati keberangkatan dini umatku menuju ke tempat kerjanya" (Abu Dawud). Temukan sukses dengan sungguh-sungguh

5. Kerja mawas

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini, itu prinsip men. Coba bayangkan, kalo hari ini kita udah tambah ilmu dan tambah umur, tapi nggak ada peningkatan pemahaman dan prestasi, ya jelas rugi dong.
Karenanya, nikmati hari-harimu dengan kerja mawas. Kata simbah-simbah kita mesti "bisa ngrumangsani" jangan sok "rumangsa bisa". Kita mesti tahu dirilah, mengukur kemampuan. Kalau memang ingin sukses yang lebih tinggi, mari kita ancang-ancang dulu, persiapkan dengan baik.
Salah satu nikmatnya hidup itu manakala kita bisa membahagiakan orang lain. Hati rasanya berbunga-bunga, mengembang dan menggelora. Tapi untuk membahagiakan orang lain, kita kan gak bisa menipu diri kayak lilin yang membakar diri untuk menerangi orang lain. So, perbaiki dirimu, next ajak orang lain pada kebaikan juga. Karena orang yang gak memiliki sesuatu pun, ia tak bakal bisa memberikan apa-apa pada orang lain "faqiidusy syai' laa yu' thiih"
Manfaat dari kerja mawas ini, kita nggak bakalan jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya. But bila dirimu gagal, itu cuma kesuksesan yang tertentu. Masih ada hari esok yang menantimu, koreksi diri so perbaiki di kemudian hari.

Comments