Kisah : Pengalaman Yoris Sebastian Seorang Creative Junkies

Yoris Sebastian adalah pengusaha muda dalam bidang industri kreatif. Pada usia 26 tahun, pria yang suka minum air putih ini terpilih menjadi General Manager Hard Rock Café Indonesia dan menjadi yang termuda se Asia dan termuda ke-2 di dunia. Pada usia 34 tahun, selepas keluar dari Hard Rock, pria kelahiran Makassar 5 Agustus 1972 ini mendirikan sebuah perusahaan konsultan kreatif bernama Oh My Godness Consulting.

Pengalaman Yoris Sebastian Seorang Creative Junkies
Yoris Sebastian (Image : pride.co.id)

Beragam penghargaanpun telah ia raih, seperti penghargaan Young Marketers Awards yang diraihnya pada tahun 2003 untuk program music rancangannya yang bernama I Like Monday, ketika masih menjabat di Hard Rock Café. Pada tahun 2016, pria yang juga menerbitkan buku tentang kreativitas dan inovasi berjudul Oh My Godness, buku pintar seorang creative junkies memenangkan penghargaan Young Creative Entrepreneur Awards di London dari British Council. Ia juga menerima penghargaan Asia Pasific Entrepreneur Awards pada tahun 2008 untuk kategori Most Famousing Entrepreneur pada prestasinya dengan perusahaan terbarunya OMG Consulting yang dipimpinnya tersebut. Pria yang memiliki visi, passion for knowledge, passion for innovation, dan passion for achievement baru saja meraih penghargaan The Progressive Figures 2014 dari majalah Forbes Indonesia.

“Sebenernya kita semua udah terlahir kreatif. Tapi sayangnya begitu kita sekolah, kuliah, bekerja kreativitas kita ditumpulkan. Gak tahu jaman sekarang, tapi waktu jaman dulu, masuk ke sekolah ada kertas mewarnai. Anak kecil mewarnai ada gambar gajah, terus Ibu Gurunya dateng, “Kok gajahnya merah?” kasih liat dari gambar yang ada. Gajah itu abu-abu, oh ya makasih Bu Guru. Besoknya dia dateng ke sekolah lagi, karena kertasnya sama dan masih kosong, temennya lagi mewarnai gambar, warnanya pink. “Salah, kata Bu Guru kemaren warnanya abu-abu”. Jadi akhirnya semuanya menjadi abu-abu.

Padahal kalo Guru-nya nanya sama anaknya, “Nak kenapa kamu gambar gajahnya warna merah?” “Gajahnya lagi marah”. Kalo ditanya anak kedua, “Kenapa gajahnya warna pink?” “Gajahnya malu”. Sebenernya semua anak kecil udah dilahirkan kreatif hanya perjalanannya tinggal sedikit yang mau tetep kreatif.”

“Sebenernya gak sengaja, pas masuk Majalah Hai, Hard Rock Café, MTV Track, di 3 atau 4 perusahaan itu sebenernya disitulah saya digembleng kreativitasnya. Jadi sebenernya sampai SMP dan SMA lumayan kreatif lah ya, bikin PL Fair segala macam. Disitu secara otodidak bukan by design saya dilatih kreativitas saya. Berani challenge the norm jadi kebawa sampai sekarang. Saya anaknya biasa aja, gak pernah rangking satu, IQ juga average aja tapi kok bisa menjadi salah satu sosok kreatif sekarang ini kata media-media. Pas saya liat lagi, oya karena kreativitas itu skill yang bisa dilatih, bukan faktor bawaan.

How to be stay creative? Pertama harus suka, seperti kita naik sepeda. Asal kita suka, kita mau, pas di awal-awal dipegangin dulu pelan-pelan, dilepas sampai kita bisa naik sepeda sendiri dan terakhir naik sepeda bisa lepas tangan karena saking terbiasanya kan. Kreativitas kadang-kadang dari step seperti itu, kadang niru dulu dibuat versi kita. Itu yang disebut innovation. Sebenernya ada yang bener-bener baru namanya invention.

Pertanyaan kreatif yang bisa kalian temui perihal
1. Kalo makan nasi pake sendok, makan noodle pake sumpit, kenapa makan pizza pake tangan?
2. Happynomics?

Berikut cuplikan video judulnya : Yoris Sebastian Bercerita Pengalaman Berhenti Kuliah


Comments