Islami : Jatuh Cinta

Perasaan jatuh cinta tidak dapat dihilangkan dalam diri manusia. Perasaan ini lahir karena manusia punya hati. Tak bisa dipungkiri, hatilah acuan hidup manusia untuk memilih, apakah ingin menjadi baik atau ingin menjadi buruk. Karunia yang disisipkan oleh Allah SWT, tentu bukan hanya kepentingan sesaat tapi kepentingan agung yang harus kita syukuri. Mengapa kita senantiasa berbuat nista serta berprasangka yang enggak-enggak?

Jatuh Cinta
Jatuh Cinta (Image : Teladan Rasul)

Jatuh cinta bagian dari representasi kehidupan yang akan memusnahkan manusia jika berlaku berlebihan terhadap ciptaan Allah SWT. Siapa yang patut kita cintai? apakah makhluk atau Sang Pencipta itu sendiri? Kedua hal tersebut semoga semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT sebagai cinta sejati yang tak akan pernah mati. Pernah dengar cerita Qarun yang mencintai harta secara berlebihan hingga akhirnya dia terkubur bersama hartanya?

Keburukan yang timbul semacam itu telah menghapus arti jatuh cinta yang sesungguhnya. Kata jatuh dalam cinta yang berarti tunduk harusnya disikapi dengan sikap tawadhu, merendahkan diri kepada Allah SWT. Cinta akan ternodai bila tak ada kontrol nafsu. Pelan-pelan cinta akan hancur karena nafsu yang tidak dijatuhkan dalam konteks ini dikendalikan. 

Jangan terjebak dengan istilah jatuh cinta yang sekarang beredar di masyakarta yang dipenuhi dengan nafsu. Konsep cinta dalam Islam sendiri ada 2 yaitu mawaddah dan mahabbah. Mawaddah artinya cinta dan mahabbah artinya cinta tapi nuansanya berbeda. Mawaddah adalah cinta luar dalam, lahir batin tanpa pamrih, sedangkan mahabbah adalah cinta dengan pamrih. 

Peliharalah cinta kalian agar terjatuh dalam keadaan nuansa mawaddah yang tulus dan ikhlas demi hubungan cinta ke sesama manusia. Bersabarlah dan berusahalah untuk selalu jatuh cinta dengan Allah SWT, keabadian cinta sejati dari Allah SWT, dengan Allah SWT bermahabbah itu sangat dianjurkan karena cinta segala cinta hanya Allah SWT yang perlu kita harapkan dunia dan akhirat. 

Comments