Kisah Para Rasul di Surah Asy-Syu'araa

Kalian kalo lagi baca Surah As Syu'araa, terus baca terjemahannya kalian bakalan nemuin banyak kisah para rasul. Ada penjelasan tentang Nabi Musa as, Nabi Nuh as dan umatnya, Nabi Shaleh as dan umatnya, Nabi Hud as dan umatnya, Nabi Lut as dan umatnya serta kisah Nabi Ibrahim as. Kisah para nabi dan rasul tersebut telah memberikan gambaran bagi aku tentang makna penyampaian dan adzab.

Umat-umat terdahulu yang diadzab Allah punya latar belakang yang sama. Yaitu sama- sama membangkang pada rasul mereka serta tidak beriman kepada Allah. Ingat kan konsep iman yang pernah aku jelaskan (Baca Juga : Rukun Iman). Kemungkaran umat-umat terdahulu telah melampaui batas, sudah tidak beriman kepada Allah kemudian meremehkan kehadiran rasul diantara mereka. Padahal kehadiran rasul ditengah-tengah mereka tidak lain untuk memberikan peringatan dan kabar gembira serta mengajak kepada ketauhidan, beriman pada Allah SWT.

Ambil inspirasinya dari kisah umat Nabi Lut as bersama kaumnya di kota Sodom. Aktivitas menyimpang seksual mereka dari kodrat sebenarnya membuat perilaku buruk yang membudaya. Bahkan tak segan mereka melakukan perilaku buruk tersebut di depan umum. Masyarakat (umat Nabi Lut as) menganggap bahwa kebiasan ini wajar. Setelah diingatkan berulang kali akan adzab yang didapat jika tidak bertobat maka sampai waktu yang ditentukan muncul adzab karena perbuatan buruk mereka.

Sama halnya dengan perbuatan umat Nabi Shaleh as dan Nabi Hud as yang membangkang dan tak mau beriman kepada Allah SWT. 2 hal ini yang membuat umat terdahulu diadzab. Adzab tidak serta merta muncul begitu saja, penyebab-penyebab itu menjadi indikator para umat terdahulu dihancurkan oleh Allah SWT. Kemudian dikonteks lain yang berbeda, kisah Nabi Musa as dan kaum Bani Israil serta Kisa Nabi Muhammad SAW dan kaum Quraisy telah membawa nuansa hikmah baru, kenapa kaum tersebut tidak diadzab oleh Allah SWT? bukankah mereka juga membangkang kepada nabi? Jawabannya iya, memang mereka membangkang tapi dalam hati mereka, mereka sebenernya beriman kepada Allah SWT hanya saja cara mereka yang salah dan perlu diluruskan. Bani Israil secara sadar, tahu, bahwa Allah SWT itu ada, tapi mereka menutup mata, hati dan telinga mereka setelah kejadian Fir'aun ditenggelamkan di Laut Merah. Risalah Nabi Musa as banyak yang ditinggalkan dan diganti, untuk apa? untuk kepentingan mereka sendiri. 

Kisah kaum Quraisy, mereka juga secara sadar mengetahui adanya Allah SWT karena memang pada jaman tersebut, Ka'bah sudah didirikan sebagai wujud rasa syukur Nabi Ibrahim as kepada Allah SWT. Masyarakat arab menjaga Ka'bah dengan sebaik-baiknya. Hanya saja setelah Nabi Ibrahim as wafat, regenerasi masyarakat arab kembali kepada jaman jahiliyah mereka dengan memasang patung-patung di dekat Ka'bah. Ini yang perlu diluruskan kembali, alasan mengapa Nabi Muhammad SAW menjadi rasul bagi kaum tersebut. 

Jika masih ada jiwa iman dalam diri mereka. Allah SWT akan memberikan kesempatan untuk segera bertaubat. Memohon ampun dan memperbaiki diri lebih Allah SWT sukai dari dunia dan seisinya. 

Comments