Pasti dari kalian tentu sudah tak asing dengan yang namanya Rujak. Bisa dibilang rujak adalah menu salad buah asal Indonesia. Tak tahu kapan rujak mulai dikenal, tapi keberadaannya sudah sejak lama kita jumpai. Rujak biasanya dapat ditemukan di pinggir jalan.
Namun, rujak yang kita nikmati sering kali berbeda dengan sajian rujak dari kota lain. Perbedaan ini tercermin dari komposisi rujak yang dibuat. Beberapa rujak menambahkan ice cream, cingur, mie dan berbagai variasi tambahan yang lain. Ini tidak menjadi masalah yang berarti. Hanya saja kita perlu menghormati ragam rujak nusantara milik kita.
Seperti yang ada di cuplikan video, racikan rujak beserta bumbu kacang yang gurih membuat kita tentu tak akan bisa menolak kenikmatan yang diberikan. Dan diperkirakan lebih dari 11 varian rujak nusantara yang populer di masyarakat. Manis, asam, asin, pedas, gurih dan segar selalu menjadi rasa paling dominan jika mencicipi rujak.
Cita rasa ini lahir dari nilai tradisi yang berkembang selaras dengan budaya lokal yang melekat kuat. Tak bisa dipungkiri dari kekayaan kuliner inilah kita bisa bersatu dalam kebhinekaan tanpa memandang suku dan ras. Semua berkumpul dan menyantap rujak tanpa pilah-pilih. Bahkan beberapa wilayah tertentu yang jauh dari wilayah asal rujak berada kadang tak sedikit yang langsung menyukainya. Karena lidah boleh berbeda tapi untuk urusan selera kadang kita seringkali sama.
Namun, rujak yang kita nikmati sering kali berbeda dengan sajian rujak dari kota lain. Perbedaan ini tercermin dari komposisi rujak yang dibuat. Beberapa rujak menambahkan ice cream, cingur, mie dan berbagai variasi tambahan yang lain. Ini tidak menjadi masalah yang berarti. Hanya saja kita perlu menghormati ragam rujak nusantara milik kita.
Seperti yang ada di cuplikan video, racikan rujak beserta bumbu kacang yang gurih membuat kita tentu tak akan bisa menolak kenikmatan yang diberikan. Dan diperkirakan lebih dari 11 varian rujak nusantara yang populer di masyarakat. Manis, asam, asin, pedas, gurih dan segar selalu menjadi rasa paling dominan jika mencicipi rujak.
Cita rasa ini lahir dari nilai tradisi yang berkembang selaras dengan budaya lokal yang melekat kuat. Tak bisa dipungkiri dari kekayaan kuliner inilah kita bisa bersatu dalam kebhinekaan tanpa memandang suku dan ras. Semua berkumpul dan menyantap rujak tanpa pilah-pilih. Bahkan beberapa wilayah tertentu yang jauh dari wilayah asal rujak berada kadang tak sedikit yang langsung menyukainya. Karena lidah boleh berbeda tapi untuk urusan selera kadang kita seringkali sama.
Comments