Hemat Air

Hemat Air

Saat ini masyarakat kita dilanda yang namanya krisis berkesinambungan. Masyarakat senantiasa kesulitan mendapatkan air besih, BBM bersubsidi, Energi, dsb. Hal semacam ini menjadi lumrah dan tak kunjung ada habisnya. Beberapa pihak mengkritisi kebijakan pemerintah bahkan menyalahkan setiap bentuk public policy-nya. Tapi perlu kita sadari juga bahwa ketersediaan sumber daya serta kenyamanan lingkungan itu ada pada masyarakatnya. Coba kita ambil contoh Jepang, negara yang sangat stabil. Kestabilan jepang disokong juga oleh penduduknya yang taat dan teratur. Padahal biaya hidup di sana lebih mahal, berdasarkan pengalaman saudara saya saat kerja di Jepang. Biaya yang harus dikeluarkan meliputi, biaya sampah, biaya kost, biaya listrik, biaya air, serta harga bahan pokok yang mahal. Selain itu masyarakat jepang juga sadar akan rasa saling menghormati, sekalipun tukang kayu, buruh, dsb, tidak ada diskriminasi yang membuat rakyat jepang terpecah belah.

Harusnya kita dengan negara yang berkebudayaan tinggi serta negara yang memiliki agama, setidaknya kita melaksanakan pesan-pesan yang diajarkan agama masing-masing pada kehidupan sehari-hari kita. Tetapi apa yang terjadi saat ini, masyarakat kita seolah-olah acuh tak acuh terhadap segala kenikmatan yang diberikan Allah SWT, sehingga kita kurang bersyukur, bersyukur yang saya maksud ialah menjaga dan menggunakan segala kenikmatannya secara bijak dan terukur. Semoga kita semakin menyadari bahwa Hemat Air menjadi bagian dari kebiasaan yang kemudian menjadi budaya yang baik untuk menciptakan ketersediaan alam secara bijaksana. Dimulai dari penggunaan air dengan bijak.

Comments